Kamis, 16 Januari 2014

Pernikahan

     Sebuah kata yang membuat sebagian wanita tersipu mendengarnya. Sebuah ikatan yang membawamu pada dunia yang baru. Dunia yang tak pernah terfikirkan. Ialah pernikahan hal yang sangat ditunggu bagi seorang anak gadis. 
     Namun, ini tak seindah yang difikirkan. Pernikahan ialah perkara yang sangat menguras separuh hati. Ia akan mengikat hingga diri ini terputus dengan dunia. Pernikahan menjadi pintu gerbang menuju surga-Nya atau neraka-Nya. Inilah yang membuat diri ini begitu takut menghadapinya.
     Tepat di tahun ini usiaku menginjak 20 tahun dan beberapa bulan lalu aku ditanyai perkara pernikahan oleh seorang temanku. Sebelumnya pun ada yang menanyakan perkara yang sama terhadapku melalui orang yang berbeda. Aku penasaran terhadap lelaki tersebut. Dua kali ia menanyakan perkara yang sama melalui perantara yang berbeda. Aku iyakan saja. Aku terus memancing temanku untuk jujur. Tanpa menyebutkan nama, ia memberikan beberapa clue lelaki yang berniat kepadaku. Setelah menyebutkan beberapa clue, otakku langsung tertuju pada sosok yang kukenal di dunia maya, facebook.

bersambung...

Selasa, 14 Januari 2014

Intip

"Sepertinya ada yang mengawasiku, ada yg merhatiin, tapi siapa ya? Pernah mengalami ini? Terkadang manusia itu hebat sebab ketika ada yang memerhatikannya dari kejauhan ia dapat merasakannya atau ketika dalam suatu ruangan ada seorang laki-laki yang (seolah) menatapmu dari jauh, maka muka langsung merah merona atau kegeeran
Tapi coba renungkan, Allah dan Malaikat di samping kanan-kiri mu itu sangat dekat dan mengawasimu setiap detik bahkan lebih intim lagi, Allah mengetahui isi hati dan fikiran.
Tapi kadang kita lupa bahwa tindakan kita sedang diperhatikan mereka. Sms'an tidak syar'i, buka web tidak pantas, memikirkan yg bukan hak kita, memikirkan si doi, dsb
Seharusnya ketika bertindak yang menjadi pertimbangan bukan lagi 'ada yang lihat atau tidak' melainkan 'sesuai syariat islam atau bertentangan'
Jangan jadi horor ya, karena ternyata ada yang selalu mengikutimu setiap saat

Madu & Jamu

Hidup itu tak semanis madu tak pula sepahit jamu. Madu sudah pasti manis, siapa bilang? Ada madu pahit yang berwarna hitam pekat namun tak banyak yang tahu. Jamu itu umumnya pahit tapi justru menyehatkan, banyak jamu yang amat hitam dan pahit tapi mampu membuat tubuh yang lelah menjadi bugar kembali..
Begitu pun hidup ini, pahit tapi jika itu menguatkanmu, mengapa tidak? Daripada manis tapi melenakkan dan membuat malas yang justru menjadi bumerang, 
Hidup itu pilihan, bagaimana kita memaknai setiap kepingan puzzle yang Allah beri,
Jadi, tak apa awalnya merasakan jamu yg pahit, bukankah menyehatkan? Yaa, asal jangan jamu oplosan :P

Diskriminasi tempat wudhu akhwat


       
Saat itu,
       Karena bosen ke kampus lewat sayang, jadinya tadi lewat cileunyi. Saat turun dan menunggu angkot coklat, tiba-tiba azan dzuhur. Karena UAS dan kemungkinan besar tidak akan keburu shalat di jurusan, akhirnya memutuskan shalat di mesjid RS AMC. 
     Saya masuk lalu saya mencari wc/tmpat wudhu akhwat. Saya hanya melihat satu tempat wudhu dan di dalamnya ada pintu lagi. Saya bertanya pada salah satu ibu yg duduk di pelataran mesjid. "Tempat wudhu n wc nya di sana neng", jawab beliau sambil menunjuk ke arah tempat wudhu tadi. Ternyata pintu yg di dalam tmpat wudhu Ikhwan itu untuk akhwat. Saya merasa aman sebab tertutup meskipun harus melewati tmpt wudhu ikhwan. Di sana banyak laki-laki yang tengah berwudhu. Ketika saya akan masuk, saya terkejut sebab tepat di depan pintu ada air yang menggenang. Air itu bukan air banjir atau air karena saluran air yg macet. Tp mesjid ini sepertinya sengaja, agar setiap yg masuk saat akan berwudhu, kaki mereka sudah bersih krn terbasuh saat masuk. 
     Tapi coba fikirkan, bagaimana saya bisa msuk? Air itu menggenang di depan pintu, sekitar 15cm. Saya menggunakn kaos kaki, dan saya harus melewati air 15cm dan saya harus melalui tmpt wudhu ikhwan.
Bisa saja saya membuka kaos kaki lalu masuk melewati genangan air itu. Ada dua opsi: buka kaos kaki lalu masuk atau pake kaos kakinya dgn konsekuensi basah kuyup dan ga ada gantinya. Tiba2 saya ingat kalau di rumah, saya sempat wudhu di rumah krn tahu akan terlmbat UAS. Akhirnya saya bisa langsung shalat dan tak jadi msuk ke tempat wudhu akhwat
      Entahlah, saya merasa tak nyaman kalau seperti ini. Kaki itu aurat yg hrus ditutup, tp tmpt wudhu itu di setting bagi para prmpuan yg dgn mudah membuka kaos kakinya lalu msuk tanpa beban pdhl di sana bnyak pasang mata ikhwan yg bersileweran.. bagi saya ini diskriminasi. Lalu untuk saya bagaimana? Apa harus buka kaos kaki di depan laki2 lalu masuk? Atau bikin kaos kaki satu-satunya ini bsah kuyup?
     Ibrahnya, fasilitas apapun itu harus difikirkan secara matang. Jangan sampai ada yg merasa terdzalimi. Terdzalimi d sini bukan dalam artian disiksa atau diapain tapi didzalimi dalam artian dipersulit. Perempuan perlu ekstra perhatian krn aurat perempuan itu seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah.

Hujan,


Hujan ini mengisyaratkan satu hal tentang dunia, ia punya cerita yang terurai lewat setiap bulirnya..
Ini bukan sekedar basah, tapi lebih dari itu
Basah yang dirindukan kehadirannya setiap bulan, meski manusia sering mengumpat jika ia hadir terlampau cepat hingga baju mereka basah tak pernah kering
sebenarnya, aku tak sedang bicara soal hujan, tapi soal dirinya yang selalu kurindukan namun tak seperti hujan yang kehadirannya begitu terasa, Dia justru sering tak dirasa kehadirannya. Dia lebih berharga dari sekedar hujan yang menyentuh tanah, bahkan lebih besar dari sambaran petir yang menyertai hujan.
Dialah Allah yang amat dekat lagi amat pedih siksaan-Nya
Rasakan dan rindukanlah Ia, tak hanya kala hati merasa begitu kering tak hanya kala hati tengah merasa gusar.
Hujan adalah ciptaanMu, dengannya kubisa tahu bagaimana yang kering menjadi basah,
Kau adalah Tuhanku, denganNya kubisa tahu bagaimana hati yang kering menjadi basah dengan mengingat-Mu


4 Januari 2014

Minggu, 12 Januari 2014

Tukang Bangunan,

Hingga detik ini, aku sangat percaya bahwa Allah telah menyiapkan sesuatu yang indah bagi orang yang serius dijalan-Nya. Aku tak memiliki apapun untuk berharap yang kuimpikan itu terjadi dalam waktu dekat. Lihatlah! Aku manusia yang lemah dan terbatas
Tapi, aku memiliki Allah yang Mahasegalanya hingga aku pun tak segan untuk meminta apapun yang kuinginkan dan Dia mengabulkannya, tak semua Dia kabulkan, melainkan hal yang kubutuhkan saja. Aku cukup percaya padanya dan itu cukup bagiku untuk merasa aman.
Dalam hati ini terkadang muncul perasaan yang meragukan, bukan tak percaya pada-Nya melainkan ketakutanku akan sosok lain. Aku hidup dalam bangunan yang tak utuh yang di dalamnya ramai penuh duri. Duri yang bersumber dari hal di luar itu buatku suatu kewajaran namun jika duri itu bersumber dari satu sumber di dalamnya, bukankah itu sebuah kebodohan. Aku ingin meniti hal yang baru, membangun sebuah bangunan kokoh yang baru. Aku tak akan meninggalkan begitu saja bangunan lama itu, itu tetaplah bagian dari sejarah hidup dan masih bagian dari hatiku sampai kapanpun juga. Hanya saja, aku akan melihat berbagai kerusakan dalam bangunan lama agar kerusakan itu tak terulang pada bangunan baru yang akan ku bangun kelak
Tapi aku yakin akan janji Allah, Bismillah ^,^