Pepatah mengatakan cinta turun dari mata lalu ke hati
Nampaknya pepatah tersebut tidak lagi berlaku bagi beberapa orang. Bagi beberapa orang yang lebih yakin pada sebuah komitmen. Yang lebih yakin pada pandangan orang tentang pasangannya. Yang lebih yakin bahwa Allah selalu punya cara tersendiri untuk menyatukan kedua hambanya. Tak perlu mata yang saling bertautan. Tak perlu pandangan yang saling menatap atau bahkan ucapan cinta yang datang sebelum waktunya.
Ada pula yang saling menemukan dengan cara lain. Lewat temannya, lewat keluarganya, atau lewat perkara-perkara kecil yang tak pernah disangka. Tak perlu bertemu, menatap, dan memandang. Meski sebenarnya Allah membolehkan sesuai batas syara. Semua tentu karena Allah. Namun hal lain adalah karena komitmen yang menancap dalam hati. Komitmen seperti apa? komitmen yang bersandar pada Allah semata.
Sejatinya tak ada istilah membeli kucing dalam karung. Justru berbahagialah yang mengikatkan diri dengan jalan yang diridhai Allah. Bahkan, orang tua yang memilihkan atau menyeleksinya. Menguatkan lewat doa istikharah. Ah! Merugilah jika saat ini masih disibukkan dengan cinta palsu berkedok "pacar"
Besok kita buktikan bahwa ada yang berbahagia tanpa mengikatkan diri pada "ikatan semu"
Ada yang berbahagia meski hanya bersua beberapa kali saja, bicara secukupnya, dan menyapa ala kadarnya. Namun, senyum mereka menampakkan rasa bahagia.