Kau lelah , Gadis?

Jika Tuhan tahu mengapa kau tidak?
janji yang nyata menutup matamu
menapaki sehasta lalu berlari menjauh
membuka setapak cinta kau tutup dengan sebongkah batu

apa maumu gadis manis?
bukankah janjimu untuk merelakan 'ismail' mu?

ayolah gadis , kau mempermainkan tuhan !
janjimu telah tercatat .
kebodohan jika kau melukainya
mengoyak semaumu..

apa lagi gadis?
bukankah kau yakin surga itu ada?

ayolah gadis, apa yang kau ragukan?

Arsy, Gadis!

Andai malam tumpahkan sinarnya
bulan bercerai ,
desahan angin menggantikan itu
beradu menjadi gaduh

kenyataan membuat bintang enggan kembali
meliuk-liuk di jagat atas
menangis dibalik gerhana
tertawa menahan meteor

di bawah sana!
menunggu seorang cinta
beradu pada satu hati
bercinta dengan mimpinya

ia selingkuh gadis!
kanvas gambaran dirimu tlah djualnya
gelas kaca itu terbelah
boneka itu ia buang

Boleh lihat pada hatimu?
lalu tengoklah ke arsy-Nya
itu lah titik terindah , gadis
tak ada daya menuju Arsy-Nya

Kalaulah paku tahu bagaimana cara menancapkan dirinya ,
maka tak ada kayu yang terbelah

kalaulah Jalan tahu arah yang ia tuju
tiadalah orang tersesat

lihatlah ke Arsy , Gadis!
temukan yang kau cari !

Dengar! Ssttt

Roda zaman terus berputar

lemparkan jala asmara

memanen cinta

terseret arus

berpacu dengan waktu ,

bom waktu menghitung jari

menggigit jari dengan terengah-engah

tangis dan jerit

darah dan nanah

dengar saja

tak jauh dari sini

Pengabaian

sebuah benda cair membeku dengan sendirinya..

putih yang kau bakar .

menerangi kala tak ada sinar

namun abaikan aku kala sinar itu ada 

Aku ada dan selalu ada

pengabaian yang kumiliki

pembakaran yang membunuh

demi dia!

Mengapa diabaikan?

jahat sekali

Kematian Komedi Putar

pernah naik komedi putar?
Aku diam dan membiarkan tubuhku diputar bak robot .
tak risih kah?
kau hanya diam..

lihatlah yang kau lihat .
kenyataan hidup jika kau di atas
indahkah dari sana?

khawatir jatuh?
memang tak ada asuransi jiwa untukmu
berpeganglah pada besi itu
pastikan kau tak akan celaka

lebih dalam kunikmati
hidup ini bak komedi putar, sayang..
di atas lalu di bawah..

kala kau turun..
dunia menyebutnya kematian...

Pendakian

kau arahkan pandanganku padamu..

jauh di bukit Armenia ..

ku mencoba mencari bongkahan rasa yang telah lama hilang .

sebuah motor tua di depan gubuk di bukit Armenia

Sepatu lusuh dan jaket usang yang tergantung meyakinkanku kau telah kembali .

namun sekembalinya dirimu , ada yang hilang,,

apa trtinggal di Bukit Graha yang dulu kau daki?

Sudah kuingatkan sebelumnya , 

tak usah kau mendaki kesetiap bukit yang kau temui .

tak cukupkah kau mendaki bukit Aremenia ini?

kurang indahkah?

aku takut kau lelah dan tak akan kembali ke bukit ini lagi , hai petualang..

 

 

berhentilah mendaki !