Selasa, 02 Juli 2013

Way of Your Love Rena,


           Malam tadi baru saja aku bermimpi. Mimpi yang teramat aneh dan menggilitik hatiku.Ya ya yaa, Dalam kehidupan nyata, aku menginginkan lelaki sholeh pengemban dakwah pula. Dalam mimpi itu, aku duduk di ruang tamu di samping ayahku. Dan dihadapanku telah duduk pula seorang lelaki seorang diri , dia seorang mahasiswa di perguruan tinggi negeri ternama d Kota Bandung, ini memang yang kuharapkan, bersanding kelak dengan orang yang berpendidikan tinggi. Karena aku pun begitu, aku haus akan ilmu dan aku pun berniat untuk terus berkuliah hingga s2 atau bahkan s3 jika ada umur dan rezekinya. Saat itu aku belum menerima pinangannya. Aku hanya tersipu lalu tersenyum. ini menggelitik hatiku karena dia yang kini ada dihadapanku adalah kawan sekelasku dahulu. Dia bukan pengemban dakwah di harakah yang sama. Kami berbeda pemahaman. Maka dari itu, aku tak langsung aku jawab saat itu juga.

        Keesokan harinya, datang lelaki lain, dia bukan temanku semasa SMP ataupun SMA. Aku mengenal dia karena dia seorang pengemban dakwah di mesjid tempatku mengkaji islam. Dia pun berkuliah di Universitas yang terkenal itu dengan jurusan yang sama denganku. walah! Aku tak pernah mengenalnya secara individu. Aku megetahui sosoknya hanya sekedar nama dan wajah. Namun, bisa-bisanya Allah mengirimkan dia untuk datang ke rumahku ini. Saat itu aku pun terdiam , tak ada yang menggilitik hatiku. Aku hanya tak bisa menerka apa yang terjadi padaku. Dan tahukah? aku menerima pinangannya.

         Tapi ada yang mengganjal hatiku, ada seseorang yang membuatku menjadi ragu. Dia orang yang menyukaiku sejak dulu. bagaimana aku menyampaikan maksud baikku untuk menikah dengan lelaki lain? Tapi aku tak jujur, biarkan ada undangan yang sampai di kotak pos rumahnya. Aku takut jika aku menyakitinya, padahal tak ada niat buruk yang ingin aku lakukan. jika ada rasa sakit, itu bukan karena keputusanku. Tapi memang Allah yang menggariskan hal ini.

         Aku terbangun dari mimpiku. “apa? ini mimpi? yahh.. sayang banget." aku bangun dan langsung membuka facebook. Saat itu memang sedang berhalangan shalat. Maka dari itu aku langsung membuka situs itu. Dalam kehidupan nyata memang ada beberapa orang yang mendekatiku. aku tak anggap itu serius karena aku takut menyalahi takdir Allah dan aku takut jika aktivitas yang aku lakukan akan melampaui batas syar’a. orang bernama Renaldi, ya, orang yang seminggu kemarin datang kembali di hidupku. Dia seolah menginginkan aku memberikan angin segar untuknya. Namun apa yang kutemukan? di jejaring sosial miliknya, aku melihat beberapa halaman yang dia sukaii, dan halaman itu adalah halaman ‘panas’ dalam artian berbau sensualitas. Apa jadinya jika aku bersanding dengannya? mau jadi apa aku? aku memang bukan Allah.. Aku memang tak ada daya untuk men-judge seseorang itu buruk hanya dengan melihat akun yang dimilikinya. Tapi apa tidak salah jika aku lantas menjauhinya? Bukan itu yang aku harapkan. Bagaimana bisa aku menaruh harapan pada makhluk yang seperti itu.

         Sejenak aku terdiam lalu berfikir, apa dengan ini Allah ingin memberikan petunjuk untukku? Benar! inilah cara Allah untuk membimbingku. Alhamdulillah sekali karena aku telah lebih dulu sadar.
"Rena, dengan ini Allah menghukumi keputusanmu. Dengan mimpi, Allah menggambarkan lelaki yang baik untukmu, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" Ocehku dalam hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar