Malam tadi baru saja aku bermimpi. Mimpi yang teramat aneh dan menggilitik
hatiku.Ya ya yaa, Dalam kehidupan nyata, aku menginginkan lelaki sholeh
pengemban dakwah pula. Dalam mimpi itu, aku duduk di ruang tamu di samping
ayahku. Dan dihadapanku telah duduk pula seorang lelaki seorang diri , dia
seorang mahasiswa di perguruan tinggi negeri ternama d Kota Bandung, ini memang
yang kuharapkan, bersanding kelak dengan orang yang berpendidikan tinggi. Karena
aku pun begitu, aku haus akan ilmu dan aku pun berniat untuk terus berkuliah
hingga s2 atau bahkan s3 jika ada umur dan rezekinya. Saat itu aku belum
menerima pinangannya. Aku hanya tersipu lalu tersenyum. ini menggelitik hatiku
karena dia yang kini ada dihadapanku adalah kawan sekelasku dahulu. Dia bukan
pengemban dakwah di harakah yang sama. Kami berbeda pemahaman. Maka dari itu,
aku tak langsung aku jawab saat itu juga.
Keesokan harinya, datang lelaki lain, dia bukan temanku semasa SMP
ataupun SMA. Aku mengenal dia karena dia seorang pengemban dakwah di mesjid
tempatku mengkaji islam. Dia pun berkuliah di Universitas yang terkenal itu
dengan jurusan yang sama denganku. walah! Aku tak pernah mengenalnya secara
individu. Aku megetahui sosoknya hanya sekedar nama dan wajah. Namun,
bisa-bisanya Allah mengirimkan dia untuk datang ke rumahku ini. Saat itu aku pun
terdiam , tak ada yang menggilitik hatiku. Aku hanya tak bisa menerka apa yang
terjadi padaku. Dan tahukah? aku menerima pinangannya.
Tapi ada yang mengganjal hatiku, ada seseorang yang membuatku menjadi
ragu. Dia orang yang menyukaiku sejak dulu. bagaimana aku menyampaikan maksud
baikku untuk menikah dengan lelaki lain? Tapi aku tak jujur, biarkan ada
undangan yang sampai di kotak pos rumahnya. Aku takut jika aku menyakitinya,
padahal tak ada niat buruk yang ingin aku lakukan. jika ada rasa sakit, itu
bukan karena keputusanku. Tapi memang Allah yang menggariskan hal ini.
Aku terbangun dari mimpiku. “apa? ini mimpi? yahh.. sayang banget."
aku bangun dan langsung membuka facebook. Saat itu memang sedang berhalangan
shalat. Maka dari itu aku langsung membuka situs itu. Dalam kehidupan nyata
memang ada beberapa orang yang mendekatiku. aku tak anggap itu serius karena aku
takut menyalahi takdir Allah dan aku takut jika aktivitas yang aku lakukan akan
melampaui batas syar’a. orang bernama Renaldi, ya, orang yang seminggu kemarin
datang kembali di hidupku. Dia seolah menginginkan aku memberikan angin segar
untuknya. Namun apa yang kutemukan? di jejaring sosial miliknya, aku melihat
beberapa halaman yang dia sukaii, dan halaman itu adalah halaman ‘panas’ dalam
artian berbau sensualitas. Apa jadinya jika aku bersanding dengannya? mau jadi
apa aku? aku memang bukan Allah.. Aku memang tak ada daya untuk
men-judge seseorang itu buruk hanya dengan melihat akun yang
dimilikinya. Tapi apa tidak salah jika aku lantas menjauhinya? Bukan itu yang
aku harapkan. Bagaimana bisa aku menaruh harapan pada makhluk yang seperti
itu.
Sejenak aku terdiam lalu berfikir, apa dengan ini Allah ingin
memberikan petunjuk untukku? Benar! inilah cara Allah untuk membimbingku.
Alhamdulillah sekali karena aku telah lebih dulu sadar.
"Rena, dengan ini Allah menghukumi keputusanmu. Dengan mimpi, Allah
menggambarkan lelaki yang baik untukmu, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang
kamu dustakan?" Ocehku dalam hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar