Jumat, 04 Juli 2014

Peluk Dia, selagi Tubuhnya Masih Hangat

     Cinta adalah fitrah. Cinta bagi setiap remaja diartikan sebagai rasa cinta yang dirasakan oleh seorang manusia kepada lawan jenisnya. Pengertian ini mengerdilkan makna cinta yang hakiki. Cinta ialah rasa suka, sayang terhadap sesuatu dan tidak hanya pada lawan jenis.
      Pernah melihat anak muda yang pacaran? Demi kekasihnya, ia rela memenuhi segala keinginan kekasihnya. jarak pun tak menjadi alasan ketika sang kekasih meminta dijemput. Lalu, pernah melihat orang yang tergila-gila pada boyband, girlband atau artis? Ia senantiasa mengikuti kabar terbaru dari idolanya. Apapun yang dilakukan sang idola ia ikuti hingga sang idolanya berbuat maksiat pun, orang ini akan tetap setia menjadi pemuja artis tersebut. kedua fenomena ini adalah sebuah fenomena cinta yang semu. Cinta yang dikerdilkan menjadi sebuah wadah untuk pemuas hawa nafsu semata.
       Ada banyak bentuk cinta yang indah. Cinta yang tak sekedar pemuas hawa nafsu semata. Tapi, cinta yang mampu mendekatkanmu dengan sang pencipta.

Sakinah

       Sakinah (ketenangan) dan kebahagiaan tidak selalu didapat dari limpahan materi. Saya menemukan keluarga yang kaya raya. Punya mobil, rumahnya besar, anak-anaknya sukses. Bukan aku menjudge diri bahwa mereka tak bahagia. Tapi bagian dari keluarga itu menceritakan beberapa hal yang terjadi pada mereka. 

Dia tak baik bagimu,

      Sepulang mengisi kajian kemarin, aku melihat sepasang muda-mudi yang tengah diam di atas sebuah motor. Tak sengaja terlihat perempuan yang duduk di belakang, matanya basah, ia tampak menangis. Aku jadi teringat soal perempuan saat berada pada posisi tersebut. Namun kuberi garis bawah itu terjadi pada sepasang anak muda yang sedang pacaran. 
      Mungkin bukan saja aku yang sering menemukan perempuan yang menangis di depan umum. Jika perempuan itu istrinya, tentu masalah itu akan diselesaikan di rumah mereka dan bukan di pinggir jalan. Itu terlihat sangat "kampungan", tak ada etika bagi laki-laki itu dan kebodohan bagi perempuan itu. Maaf jika aku kasar dalam perkara ini. Ya, aku pernah mengalaminya. menangis di pinggir jalan, di marahi di pinggir jalan. Karena tak ada rumah untuk menyelesaikan urusan "murahan" dalam berpacaran. 
       Bagi perempuan, sadarlah! jika kau dikasari seperti itu, kau sama sekali tak dihargai, tak dimuliakan, dan tak dihormati sama sekali. Kau sama saja tak menjadikan dirimu mulia. Maka aku sebut bodoh jika saat ia memarahimu di depan umum, kau malah menangis dan kau tetap berada di sana. Jika ia menyakitimu, larilah! pulang ke rumah! temui kedua orang tuamu. Meskipun aku tak tahu apa yang sedang kau ributkan, tapi kurasa dengan kau terluka, itu cara Allah untuk menyadarkanmu bahwa hubunganmu tak baik jika dilanjutkan apapun alasannya. Kadang mereka berceloteh, "ini ujian dari Allah karena pacarku emosian, cemburuan" lucu sekali dan singkat sekali fikiranmu.