Aku memiliki sepuluh pensil warna, warnanya sangat beragam. Di saat sedih mengurungku, aku menggunakan warna hitam. saat bahagia kutorehkan warna kuning. Saat jatuh cinta? tentu warna pink. Apapun perasaan yang kumiliki dapat aku goreskan berdasarkan warnanya.
Namun terkadang aku kehilangan pensilku satu per satu. aku seperti kehilangan lidahku untuk berkata.
Kadang kutemukan kembali tapi dalam keadaan patah dan payahnya, aku tak menemukan rautan pensil. Mungkin aku harus setia pada satu pensil, pensil yang bisa mewakili seluruh warna. Bukankah satu itu menggenapkan, tapi dua melenyapkan?
Kadang kutemukan kembali tapi dalam keadaan patah dan payahnya, aku tak menemukan rautan pensil. Mungkin aku harus setia pada satu pensil, pensil yang bisa mewakili seluruh warna. Bukankah satu itu menggenapkan, tapi dua melenyapkan?
Begitu pun soal cinta.
Aku miliki beberapa orang yang mengagumiku, tapi tahukah? hanya satu yang menggenapkan rasamu. Yang membuatmu halal lagi terhormat. biarkan satu per satu hilang. aku kadang risau, apakah aku harus kehilangan mereka semua. lalu sebenarnya siapa yang akan menggenapkanku.
aku kehilangan seluruh pensilku,
akan kutunggu sampai Dia membelikannya yang baru untuk menggenapkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar