Aku tak pernah tahu bagaimana suasana musim gugur. Baunya. Anginnya. Langitnya. Apa bedanya musim gugur dengan yang lain. Yang aku tahu, musim gugur adalah musimnya semua tumbuhan meranggas. Tanpa dipaksa mereka harus mengugurkan daunnya. Sekalipun mereka tak menginginkannya.
Apa bedanya dengan sebuah keikhlasan? Ikhlas itu seperti musim gugur. Rela memberikan yang paling indah, bunga sekali pun untuk membiarkannya jatuh ke tanah. Padahal bersusah payah daun dan bunga itu tumbuh. Jika saja mengeluh. Mungkin musim gugur tak akan seindah yang kubayangkan.
Aku melihat keindahan di musim gugur tanpa harus berada di sana. Aku pun menyukai musim semi. Setelah musim dingin, secara bersamaan mereka tumbuh. Entah siapa yang memberi nama "gugur" dan "semi". Lantas mengapa di sini tak ada?
Dan Dia lah yang membuat segala yang di langit dan segala yang di bumi tunduk kepadamu. Itu semua dari Dia. Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasan Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir. (Surat Al-Jasiyah: 13)
Segala yang di langit dan di bumi tunduk pada-Nya. Terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi manusia. Hidup itu sebuah siklus. Ketika gugur maka akan ada satu masa semua yang gugur akan bersemi. Di sini ada musim hujan, semua air yang berada di tanah diserap oleh awan lalu ditumpahkan air tersebut menjadi hujan. Lalu musim kering menyempurnakannya. Air tersebut diserap kembali oleh tanah lalu begitu seterusnya. Semua berputar. Satu musim memiliki pasangannya.
Alam memiliki kehidupannya sendiri lewat musim. Maka manusia hidup dalam permasalahannya. Hidup ini berisi masalah. Siklus masalah. Masalah yang memiliki musimnya. Manusia usia 6-12 tahun memiliki musimnya sendiri. Urusan bermain, sekolah. Itu saja. Maka bagiku, aku pun sedang berada di musimnya. Musim saat aku harus bergerak sendiri. Memilih sesuatu yang harus kuputuskan sendiri.
Semua memiliki musim. Yang aku temui saat ini adalah musim yang membuat manusia menjauh dari agama-Nya. Musim yang begitu membuatku miris. Kufikir musim itu selalu indah. Ternyata ada musim yang begitu. Padahal musim itu berubah dari satu ke musim lainnya. Maka jika musim ini terasa begitu menghimpit dada, aku segera sadar bahwa musim ini akan berganti menjadi musim yang lebih Indah.
Saat ini manusia tengah mengalami musim gugur. Kelak akan ada masa mereka harus bersemi. Dan Islam yang membuat kita bersemi kembali.Sulaiman bin Dawud al-Thayalisiy telah meriwayatkan sebuah hadits kepada kami; [di mana ia berkata]Dawud bin Ibrahim al-Wasithiy telah menuturkan hadits kepadaku. [Dawud bin Ibrahim berkata], Habib bin Salim telah meriwayatkan sebuah hadits dari Nu’man bin Basyir di mana ia berkata: Kami sedang duduk di dalam Masjid bersama Nabi saw, Basyir adalah seorang laki-laki yang sedikit bicara. Lalu, datanglah Abu Tsa’labah al-Khusyaniy seraya berkata, Wahai Basyir bin Sa’ad, apakah kamu hafal hadits Nabi saw yang berbicara tentang para pemimpin? Hudzaifah menjawab, Saya hafal khuthbah Nabi saw. Hudzaifah berkata, Nabi saw bersabda, Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaj al-Nubuwwah. Setelah itu, beliau diam.
[HR Abu Dawud al-Thayalisi, Ahmad dan lafal ini darinya, al-Bazzar dan al-Thabrani].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar